Kompas Editor Talks: Gen Z & Milenial Penopang Lansia

LHOKSEUMAWE- Kompas .id menyelenggarkan Seminar Mengenai Gen Z dan milenial penopang lansia melalui Microsoft Teams Meeting Pukul 14.00- 16.00. Bapak Taufieq Ruky sebagai salah satu narasumber mengatakan bahwa seorang yang sudah lansia tidak diprioritaskan dalam apapun Inilah sebabnya banyak lansia yang terlantarkan ,Karena hal ini indonesia membuat organisasi bernama LANTIP (Lansia Aktif Produktif dan Mandiri). Yusrizal Hasbi dosen dari fakultas hukum Universitas Malikussaleh mengatakan bahwa ia sudah meneliti anak dan wanita serta riset -riset yang ditemukan sesuai dengan apa yang Bapak Ruky sampaikan.Namun tidak semua lansia itu terlantarkan atau perlu dikasihani .Banyak lansia yang sudah berumur 70-80 masih kuat-kuat didesanya. Lansia ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi ada korea selatan.

Ada 4 yang perlu disiapkan untuk menjadi lansia yang baik,karena semua orang akan merasakan lansia. Yang pertama, selesaikan urusan Anda ( maksudnya jangan sampai kita sudah mau lanjut usia baru kita sibuk dengan cicilan rumah, hutang sana sini, dan bangun usaha).Hal-hal seperti ini harus diselesaikan sebelum lansia. Yang kedua,perkuat hubungan interpersonal atau perbanyak relasi/pertemanan. Yang ketiga,tetap sehat, dan yang terakhir siapkan dana pensiun. Dana pensiun harus dihitung dengan baik,semakin tua usia memulai anggaran dana pensiun, semakin besar pula uang yang mesti dialokasikan.


Pandangan pengamat perencanan keuangan Lolita Setyawati “Karena mungkin gemas ada sisa uang setiap bulan mau diapain. Nah, itu bahayanya kalau literasi keuangan itu tidak diajarkan dari bangku sekolah. Jadi, anak muda terlalu banyak informasi dari media sosial dan teman-teman, Akhirnya,ya sudah ikut-ikut aja arusnya walau belum siap”.Banyak orang Indonesia tidak menganggap penting dana pensiun,”Riset Mercer dapat membuka mata kita, betapa pensiun Indonesia masih sedikit sekali yang memahami. Atau bahkan sangat jarang yang memikirkan perihal pensiun tersebut” Jeas CEO PT Cerdas Keuangan Indonesia Andoko.Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sebenarnya memahami produk dana pensiun, tetapi belum mengoptimalkan pemanfaatan jasa keuangan tersebut’ jelas Kepala Eksekutif Peransurasian Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours